https://ksbntv.com/
Tutup Menu
17 Nov 2024 | Dilihat: 232 Kali

Tradisi Betawi Tentang Percaya Adanya Makhluk Halus dan Siluman

noeh21
      
KSBNtv.com | Jakarta - Etnaprana Betawi menjadi salah satu sumber kekayaan budaya nusantara yang sudah digali dan dipraktikkan secara moderen di beberapa spa yang menyediakan layanan ini.

Dalam adat istiadat masyarakat Betawi, etnaprana meliputi kesehatan dan kesejahteraan holistik yang meliputi aspek fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual.

Tak hanya itu, secara filosofi masyarakat Betawi sangat memperhatikan siklus kehidupan manusia. Mulai dari bayi yang dirawat, besar menjadi anak, remaja, dewasa hingga lansia.

Demikian diungkapkan Yahya Andi Saputra, Yahya Andi Saputra, praktisi kesenian Betawi dalam webinar Indonesia Wellness Tourism International Festival (IWTIF) 2024 pada Sabtu (16/11/2024).

“Di Pondok Labu ada keramat, Keramat tua pakai kelambu, Bapak ibu yang terhormat Salam sehat dan sejahtera selalu,” ujar Aktivis LKB (Lembaga Kebudayaan Betawi) dan Indonesia Wellness Master Association (IWMA) ini.

Menurut Yahya Andi Saputra, Etnaprana ini sudah sesuai dengan Undang-undang No 5 Tahun 2017 tentang Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK).

“Dalam pasal 5, OPK ini terdiri dari tradisi lisan, manuskrip adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam adat Betawi diyakini adanya ritus. Di dunia ini, selain dihuni manusia, ada juga alam lain berupa makhluk halus dan siluman.

“Manusia dan mahluk halus hidup berdampingan,” ujar Yahya Andi Saputra.

Selain itu, dalam filosofi Betawi juga sangat memperhatikan siklus kehidupan manusia, mulai dari lahir hingga meninggal dunia.

“Orang Betawi meyakini adanya Dewi Sri (petani), Dewi Sadra (nelayan). Dalam pertanian ada kepercayaan berupa bebarik dan sedekah bumi. Sementara nelayan Betawi memiliki upacara nyadran, membuat dan melepas perahu baru dan pasang sero,” jelas Yahya Andi Saputra.

Bahkan, secara tradisi pengobatan terdapat juga jampe-jampe. Tutur syair juga jampe-jampe, Ritus Jampe, Pengobatan juga pakai jampe. Dan banyak lainnya.

Etnis Betawi mengenal beberapa upacara dalam menjaga tradisi sosialnya. Seperti dalam kematian ada peringatan 3, 7, 14, 40, 100, 1000 harian ditambah juga dengan adanya upacara turun tanah.

“Bikin dan pindah rumah juga ada upacaranya. Khatam Qur’an, sunatan, hakekah (akikah) juga ada upacaranya. Sementara dalam bertani upacaranya berupa bebarik hama dan padi bunting. Nelayan Betawi punya upacara nyadran dan bikin lepas pasang perahu sero,” papar Yahya Andi Saputra.

Jadi tak hanya upacara pernikahan Betawi saja yang dikenal mulai dari proses pra perkawinan yang terdiri dari delengin, lamaran dan putus.

Dilanjut pelaksaannya dengan upacara palang pintu, ijab kabul, sembe penganten dan tundangan.

“Ada juga paska pernikahan. Terdapat tradisi pulang tige ari, negor dan laksa penganten,” tandasnya. (Adapted From)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas