KSBNtv.com | Jakarta — Tradisi Pacu Jalur asal Riau mendapat sorotan nasional dalam perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka. Bocah viral dengan tarian khas di atas perahu, dikenal sebagai Togak Luan, tampil memukau di hadapan Presiden RI Prabowo Subianto dan tamu undangan.
Pacu Jalur sendiri merupakan tradisi lomba perahu panjang dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Perahu tradisional yang panjangnya mencapai 25–40 meter ini dibuat dari kayu lokal seperti kure, bonio, tonam, dan meranti. Dalam perlombaan, perahu diisi 40–60 orang pendayung, seorang Togak Luan (penari), serta beberapa peran penting lainnya.
Dalam upacara detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka, formasi penari membentuk perahu merah putih raksasa. Tarian para bocah Togak Luan yang sempat viral itu disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Sejarah dan Peran dalam Tradisi Pacu Jalur
Tradisi Pacu Jalur telah ada sejak awal 1900-an dan kini menjadi agenda tahunan Provinsi Riau. Seiring waktu, perahu yang dulunya sarana transportasi dan angkutan hasil bumi dihias indah hingga dijadikan wahana lomba.
Dalam Pacu Jalur, terdapat beberapa peran penting, antara lain:
1. Togak Luan — anak laki-laki usia 9–12 tahun yang menari di ujung perahu untuk menyemangati pendayung.
2. Anak Pacu — pria dewasa yang mendayung cepat secara serempak.
3. Timbo Ruang — bertugas membuang air dari dalam perahu sekaligus memberi semangat.
4. Tukang Onjai — mengatur arah laju perahu di bagian belakang.
Jadi Google Doodle 17 Agustus 2025
Keunikan Pacu Jalur juga mendapat pengakuan dunia. Google merilis Google Doodle edisi kemerdekaan dengan ilustrasi Pacu Jalur dan bocah Togak Luan sebagai ikon pada 17 Agustus 2025.
Selain tampil di Istana, Pacu Jalur tahun ini juga dijadwalkan berlangsung pada 20–24 Agustus 2025 di Kabupaten Kuansing. Dengan makin mendunianya tradisi ini, pemerintah daerah optimistis Pacu Jalur akan menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. (
Adapted From)