https://ksbntv.com/
Tutup Menu
10 Des 2024 | Dilihat: 387 Kali

Kolintang Diakui UNESCO Membawa Tanggungjawab Besar untuk Dilestarikan

noeh21
      
KSBNtv.com | Jakarta - United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, merupakan lembaga internasional untuk bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan mengakui Kolintang sebagai bagian dari Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Kolintang  alat musik tradisional khas Minahasa, Sulawesi Utara, secara resmi diakui UNESCO dalam sidang ke-19 the Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay, 5 Desember 2024, jam 22.00 WIB.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dalam pidatonya yang disampaikan secara virtual menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi atas pencapaian ini.

"Kolintang bukan sekadar alat musik, melainkan simbol harmoni, persatuan, dan kreativitas masyarakat Indonesia. Pengakuan ini adalah bukti komitmen kita bersama dalam melestarikan kekayaan budaya bangsa," ujar Menteri FadliZon

Pengakuan oleh UNESCO ini juga menurut Fadli Zon membawa tanggung jawab besar untuk terus melestarikan dan mempromosikan Kolintang di kancah nasional maupun internasional. Menteri Fadli Zon menekankan bahwa warisan budaya ini harus menjadi jembatan dialog antarbudaya dan penghubung antara generasi.

"Kami berharap pengakuan ini dapat meningkatkan kesadaran global akan pentingnya warisan budaya takbenda, serta mempererat kerja sama lintas negara dalam upaya pelestarian Kolintang dan Balafon," ujar Fadli Zon.

Pengakuan Kolintang menurut Fadli Zon sebagaimana laporan dalam Sidang UNESCO mencakup lima domain penting Warisan Budaya Takbenda berupa tradisi lisan, seni pertunjukan, praktik sosial dan ritual, pengetahuan ekologis, dan kerajinan tradisional.

Pengakuan ini juga menurut Fadli Zon, mencerminkan nilai lintas budaya yang dimiliki Kolintang, yang memiliki kemiripan dengan Balafon, alat musik tradisional dari Mali, Burkina Faso, dan Côte d’Ivoire di Afrika Barat. Kolaborasi Indonesia dengan ketiga negara tersebut menjadi bukti bahwa musik tradisional mampu menjembatani perbedaan geografis dan budaya.

“Meski berasal dari tradisi yang berbeda, Kolintang dan Balafon menunjukkan bahwa musik adalah bahasa universal yang dapat menyatukan kita dalam ritme dan kreativitas bersama di tengah perbedaan," ujar Fadli Zon.

Menteri Fadli Zon juga menyampaikan rasa hormat dan banggsa kepada seluruh komunitas Kolintang di Indonesia, mulai dari musisi, pengrajin, hingga praktisi budaya yang selama ini telah bekerja keras menjaga keberlanjutan alat musik ini.

“Kami berterima kasih atas dedikasi Anda semua dalam memastikan Kolintang tetap hidup dan terus menginspirasi generasi mendatang," tambah Fadli Zon

Lebih dari itu, Kolintang diharapkan menjadi katalisator perubahan yang mampu melampaui batas geografis, budaya, dan bahasa, serta mendukung pencapaian Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan. 

“Kementerian Kebudayaan siap mendukung dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya pemajuan, pengembangan, dan pembinaan kebudayaan, khususnya dalam konteks Warisan Budaya Takbenda, serta mendorong ekosistem kebudayaan yang inklusif,” pungkas Menteri Kebudayaan Fadli Zon. (Adapted From)
Sentuh gambar untuk melihat lebih jelas